Total Tayangan Halaman

Kamis, 05 Januari 2012

Fungi dan Lumut


BAB I
PENDAHULUAN

A.   PENDAHULUAN
                        Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik  heterotrof  yang  mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur,kapang khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan  yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan fungi dan lumut?
2.      Apa ciri-ciri umum dari fungi dan lumut ?
3.      Bagaimana cara hidup dan habitat dari fungi dan lumut?
4.      Bagaimana cara reproduksi fungi?
5.      Bagaimana sistem klasifikasi dari fungi dan lumut?
6.      Apa peranan fungi dan lumut untuk kehidupan manusia?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari fungi dan lumut.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari fungi dan lumut.
3.      Untuk mengetahui cara hidup dan habitat dari fungi dan lumut.
4.      Untuk mengetahui cara reproduksi dari fungi dan lumut.
5.      Untuk mengetahui sistem klasifikasi dari fungi dan lumut.
6.      Untuk mengetahui peranan dari fungi dan lumut.

D.    METODE PENULISAN
                Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari buku-buku mengenai pembelajaran multimedia/teknologi komputer dan data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.



BAB II
FUNGI (CENDAWAN ATAU JAMUR)

A.   PENGERTIAN
                        Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik  heterotrof  yang  mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur,kapang khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan  yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda.
                   Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak)

B.     CIRI-CIRI UMUM FUNGI
            Ciri umum kingdom fungi adalah :
1.         Eukariotik (memiliki inti sel) yang berbentuk benang atau sel tunggal
2.         Umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler
3.         Tidak berklorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis
4.         Hidup bebas atau bersimbiosis
5.         Bersifat aerob karena membutuhkan oksigen dalam hidupnya
6.         Reproduksi dengan pembentukkan spora
7.         Tubuh disusun oleh benang – benang yang disebut hifa. Hifa – hifa bersatu membentuk miselium. Ada pula yang miseliumnya berkembang membentuk tubuh buah
8.         Habitat di tempat yang lembab
9.         Jamur bersifat heterotrof, umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat), dan memperoleh nutrien dengan cara absorpsi.




C.    CARA HIDUP DAN HABITAT FUNGI
            Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

a.        Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.  Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
                                    Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Pertumbuhan dan Reproduksi
                        Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
                        Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
D.    KLASIFIKASI FUNGI
Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, teriri dari yaitu:
1.      Zygomycotina (kelas Zygomycetes).
Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua.Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora
Contohnya :Rhizopus sp,Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium)
Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+). Contoh lain dan perannya Nama Jamur Perannya Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah Rhizopus oryzae Jamur tempe/untuk membuat tempe Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat. Plasmopora viticola Parasit pada anggur
2.      Ascomycotina
Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak).
Strukturnya adalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri Ascomycotina
     Ascomycotina memiliki ciri-ciri, antara lain: 
     a. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
     b. Bersel satu atau bersel banyak.
     c. Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau dan                
         ganggang biru membentuk lumut kerak.
     d. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa    
         gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil  
        dari reproduksi generatif.
     e  Dinding sel dari zat kitin.
f. Reproduksi seksual dan aseksual. 
Contoh: 
a. Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti. 
b. Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
c. Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
d. Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom. 
e. Neurospora crassa, untuk penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar. 
2. Reproduksi Ascomycotina 
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generatif 
(seksual).
 
a. Aseksual 
1) Bersel Satu (Uniselluler) 
Dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces cereviceae. 
2) Bersel Banyak (Multiseluler) 
Dengan konidia (konidiospora),  misalnya pada Penicillium. Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai berjumlah empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.
b. Seksual 
1) Bersel satu 
Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces, berfungsi sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot membesar menjadi askus.
                2) Bersel banyak
                   a) Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium).
                   b) Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang 
                       menghubungkan antara askogonium dan antheridium.
                  c) Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah membentuk hifa                       yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua).
                  d) Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang akan                           membentuk badan buah.
                  e) Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.
                  f) Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis, sehingga              terbentuk askospora yang haploid




Ciri-ciri dan struktur tubuh chitridiomycotina adalah:
·           Dinding sel tersusun atas kitin
·           Uniseluler dan multiseluler dengan hifa senositik
·           Menghasilkan zoospora berflagela
·           Mempunyai enzim ekstraseluler seperti fungi yang tidak dimiliki oleh jamur lendir dan jamur api yang dikelompokkan pada protista
·           Contoh spesies : Chytridium sp
3.      Basidiomycotina
Ciri-ciri Basidiomycotina adalah:
·            Dinding selnya tersusun atas zat kitin
·            Multiseluler
·            Hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti satu) dan sekunder (berinti dua)
·            Mengandung inti haploid
·            Memilki keturunan diploid lebih singkat
·         Membentuk badan buah yang disebut basidiokarp
·            Reproduksi vegetatif dg membentuk konidiaspora
·            Reproduksi generatif dg menghasilkan basidiospora

             Siklus Hidup Basidiomycotina

image 







Contoh Basidiomycotina

·         Jamur merang (Volvariella volvaceae), tempat hidupnya memerlukan 
kelembapan yang tinggi.
·           Jamur kuping (Auricularia polytricha), hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, mempunyai warna cokelat kehitam-hitaman. Jamur ini sering digunakan untuk campuran sayur sup.
·         Jamur tiram (Pleurotus sp.), tumbuh di kayu lapuk dan dapat ditanam pada serbuk gergaji.
·         Jamur shitake merupakan jamur yang sering diproduksi di Cina dan 
Jepang, hidup pada batang kayu. 
Akan tetapi, tidak semua jamur ini dapat kita manfaatkan sebagai makanan seperti jamur kayu Ganoderma applantum, Amanita caecariatidak beracun, Amanita verna beracun, hidup di tanah putih atau merah, dan Exobasidium vexans hidup parasit pada tanaman teh.
4.      Deuteromycotinaa. Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)
5.      Divisi Chytridiomycota
Filum Chtridiomycota diduga merupakan nenek moyang langsung dari kelompok fungi tingkat tinggi. Diantara anggota fungi, hanya kelompok Chytrid yang memiliki flagella. Menurut perkiraan Berbee dan Taylor (dalam Roosheroe,dkk:74) berdasarkan waktu geologi dan molecular clock, divergensi kingdom Fungi terjadi sebelum tumbuhan mengkolonisasi daratan (zaman Kambrian, sekitar 900 juta tahun yang lalu). Filum tersebut hanya memuat satu kelas yaitu Chitridiomycetes. Kelas Chitridiomycetes terdiri dari 5 ordo, yaitu Chytridiales, Spirallomycetes, Blastocladiales, Monoblepharidales, dan Neacallimastigales.
Secara keseluruhan, Chytridiomycota sering disebut juga sebagai chytrids walaupun semula istilah tersebut hanya untuk ordo Chytridiales.
Morfologi
Chytrids bersifat uniseluler, berkoloni, atau merupakan organisme yang berfilamen yang mengambil nutrient dengan cara absorbs dan mempunyai sebuah alat gerak yang terletak di bagian posterior, chytrid demikian disebut zoospore berflagel tunggal (uniflagellated zoospores). Beberapa spesies memiliki flagella dua atau lebih (bi- dan polyflagellated zoospores)
Secara tradisional, Chytridiomycota disebut fungi akuatik, tetapi pernyataan tersebut adalah anggapan yang salah. Sebagian besar spesies Chtridiomycota , terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup pada bahan organic. Chytridiomycota merupakan pengurai awal bahan-bahan organic di alam, seperti kitin, keratin, selulosa dan hemiselulosa. Beberapa diantaranya hidup sebagai halofil yang ditemukan di estuaria. Banyak chytrid hidup di dalam alat pencernaan rumen hewan. Banyak juga yang bersifat parasit pada mikroflora dan mikrofauna, seperti algae dan rotifer, dan beberapa parasit pada tumbuhan berpembuluh.
Anatomi
Chytridiomycetes merupakan fungi yang paling primitif.  Anggotanya aquatic dengan dinding sel mengandung chitin tanpa selulosa, dan sporanya berflagel.
Reproduksi
Hifa kapang Chytriodiomycota adalah soenositik (coenocyctic), septum baru dibentuk apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium. Mula-mula sporangium mengandung protoplasma berinti banyak yang kemudian membelah menjadi bagian-bagian kecil berinti tunggal yang selanjutnya memperoleh flagella posterior dan disebut zoospore. Zoospore keluar dari sporangium melalui papillae atau melalui lubang di dinding sporangium, dan berenanng sebelum menjadi kista. Kista tersebut akan berkecambah menjadi hifa baru.
Reproduksi seksual berlangsung dengan cara kopulasi antara planogamet-planogamet yang memiliki morfologi sama (isogamet) atau tidak sama (anisogamet) dengan menghasilkan suatu zigot yang akan tumbuh kembali menjadi hifa.
Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, namely, plasmogamy, karyogamy dan meosis.
Proses plasmogami (gabungan dua protoplast yang membawa dua haploid secara bersama dalam satu sel). Terdapat beberapa cara plasmogamy.
1.      Gametangial copulation (gametangiogamy), terjadi kontak atau penggabungan antara gamet jantan dan betina.
2.      Planogametic copulation (gametogamy) terjadi penggabungan 2 planogamet denngan yang lain.

3.    Gametangial contact (gametangy) dua gametangia yang berbeda sex dan mengadakan hubungan dan plasmogamy yang mendapat struktur tambahan yang disebut tuba fertilisasi (oomycetes) dan trichogyne (Ascomycetes)
4.     Spermatization (spermatogamy) pada jantan disebut spermatia yang dapat menempel pada trichogyne (Ascomycetes) atau menerima hypha (Basidiomycetes), lubang berkembang pada ujung dari hubungan dan isi dari spermatial bermigrasi untuk menjadi bentuk yang baru.
5      Somatogamy ialah penggabungan dua struktur vegetatif yang bertujuan plasmogamy                    dalam siklus seksual.
E.     PERANAN FUNGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
                        Salah satu kitrid yang bersifat parasit pada tumbuhan ialah genus Synchytrium. Synchytrium endobiotricum dapat menyebabkan penyakit pada tanaman kentang. Zygomycota yang digunakan untuk produksi makanan dan umum kita kenal ialah Rhizopus oryzae atau kapang tempe. Untuk lebih mengenal cendawan Zygomycota, marilah kita pelajari ciri-ciri reproduksi kapang tempe. Tapai singkong atau tapai ketan yang dibuat dari bahan dasar singkong atau beras ketan merupakan hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces (khamir) merupakan cendawan bersel satu yang tidak memiliki hifa dan tubuh buah makroskopis. Reproduksi khamir secara seksual dilakukan dengan cara persatuan dua sel yang akan membentuk askus menjadi askospora. Saccharomyces dimanfaatkan untuk membuat tapai, bir, dan roti. Dalam proses pembuatan bir, khamir akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Kemudian mengubah glukosa tersebut menjadi alkohol. Apabila ditulis dengan rumus kimia, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
                                                           C6H12O6  -->  2C2H5OH + 2CO2
            Saccharomyces juga dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti, misalnya kue apem atau roti tawar. Adonan yang sudah jadi tidak langsung diolah, tetapi dibiarkan beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk memberikan kesempatan pada khamir untuk melakukan proses fermentasi yang menghasilkan gas CO2. Gas CO2 yang terperangkap dalam adonan membuat teksturnya menjadi berongga dan mengembang. Khamir juga digunakan dalam industri alkohol. Proses akhir untuk mendapatkan alkohol ialah dengan cara penyulingan. filum Basidiomycota juga ada yang dimanfaatkan untuk pengobatan, contohnya Ganoderma sp. yang sering disebut LingZhe. Di alam, Ganoderma yang digunakan sebagai jamur obat, dapat juga bersifat parasit terutama pada tanaman kelapa sawit yang sulit dikendalikan.
                        Monilia sitophila. (cendawan oncom) yang memiliki konidia berwarna merah jingga. Cendawan ini digunakan untuk pembuatan oncom merah. Di daerah Bandung, oncom merupakan makanan yang sangat digemari. Monilia sitophila membentuk reproduksi seksual dengan askospora sehingga cendawan seksualnya masuk ke dalam filum Ascomycota. Kelompok cendawan bermitospora yang digunakan dalam industri ialah Aspegillus. Aspegillus niger digunakan untuk produksi asam sitrat atau pupuk hayati. Aspergillus wentii dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kecap, sake, tauco, asam sitrat, dan asam oksalat. Anggota genus Aspergillus juga ada yang bersifat merugikan. Aspegillus flavus menghasilkan mikotoksin yang disebut aflatoksin. Aspergillus fumigatus dapat menimbulkan penyakit paruparu pada burung. Aspergillus sp dapat hidup pada makanan, pakaian, buku, dan kayu yang lembab. Cendawan bermitospora banyak yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan diantaranya ialah Fusarium, Curvularia, dan Cladosporium.
                        Keberadaan fungi atau cendawan sangat berlimpah dan mempunyai peranan yang sangat penting di alam termasuk dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian peranan cendawan dapat merugikan dan menguntungkan. Cendawan simbiotik antagonistik atau sering disebut cendawan parasit merugikan produksi pertanian, sedangkan cendawan simbiotik mutualistik sangat menguntungkan. Simbiotik mutualistik cendawan yang mempunyai peran dalampertanian diantaranya ialah mikoriza dan liken.
Mikoriza
            Mikoriza ialah simbiosis mutualistik antara cendawan dengan akar tumbuhan. Dalam simbiosis mikoriza, cendawan mendapatkan unsur karbon dari tumbuhan, sedangkan tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari cendawan, terutama fosfat. Hampir semua tumbuhan di dunia bersimbiosis membentuk mikoriza. Cendawan yang membentuk simbiosis mikoriza disebut cendawan mikoriza. Cendawan mikoriza termasuk ke dalam filum Zigomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Berdasarkan tipe kolonisasinya, mikoriza dibedakan menjadi ektomikoriza dan endomikoriza.
Ektomikoriza
             Salah satu contoh ektomikoriza ialah simbosis mutualistik antara cendawan dengan akar pohon Pinus sp. Cendawan  yang membentuk ektomikoriza ialah Ascomycota dan Basidiomycota. Kolonisasi cendawan terbentuk secara interseluler dan membentuk hifa pada permukaan luar akar inangnya yang disebut mantel. Hifa cendawan mengkolonisasi akar sampai korteks dan tidak menembus endodermis. Selain tumbuh di dalam akar hifa cendawan juga tumbuh di dalam tanah yang berfungsi untuk menyerap air dan zat hara terutama fosfat sehingga mikoriza berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan akar.
Endomikoriza
             Endomikoriza ialah mikoriza yang kolonisasi cendawannya terjadi secara intraseluler. Simbiosis mutualistik endomikoriza terbentuk antara cendawan dengan tanaman pertanian, perkebunan, tanaman dari hutan tanaman industri, dan tanaman hias. Anggrek, jagung, alpukat, melon, coklat, sengon, dan kunyit merupakan contoh tanaman yang bersimbiosis membentuk endomikoriza. Seperti halnya pada ektomikoriza, pada endomikoriza kolonisasi cendawan hanya sampai pada korteks. Cendawan mikoriza tidak mengkolonisasi endodermis akar seperti pada cendawan parasit. Cendawan yang membentuk endomikoriza termasuk ke dalam filum Zigomycota.
Liken (lumut kerak)
Di tembok-tembok, genting atau pada batang pohon sering kita temukan struktur seperti sisik berwarna-warni. Sisik tersebut sebenarnya ialah lumut kerak (lichens/liken). Meskipun disebut lumut kerak, namun makhluk hidup ini tidak termasuk ke dalam kelompok lumut. Lumut kerak merupakan simbosis mutualistik antara cendawan dari kelompok Ascomycota atau Basidiomycota dengan ganggang hijau atau ganggang hijau biru (sianobakteri). Dengan simbosis ini, cendawan memperoleh makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari cendawan.
 Pada liken, sering ditemukan struktur seperti tepung. Tepung itu adalah beberapa sel ganggang yang terbungkus hifa dan terdapat di permukaan lumut kerak yang disebut soredium (jamak: soredia). Soredium berfungsi untuk pembiakan secara vegetatif (fragmentasi), selain dengan spora dan membelah diri.
Habitat liken sangat bervariasi dan dapat hidup pada daerah yang ekstrim. Liken dapat melekat pada batu atau tembok yang tidak dapat ditempati oleh makhluk hidup lain. Oleh karena itu liken disebut juga makhluk hidup pioner atau perintis. Liken membantu proses pembentukan tanah dengan cara menghancurkan batuan dengan unsur likenik. Perubahan cuaca, kelembaban dan pelepasan zat kimiawi oleh liken menyebabkan permukaan batuan melapuk yang kemudian dipakai sebagai media tumbuh untuk hidup tanaman dan hewan-hewan kecil. Liken yang bersimbiosis dengan sianobakteri dapat melkukan fiksasi nitrogen dari udara. Hal inimembantu siklus nitrogen yang ada di alam. Liken sangat sensitif terhadap beberapa jenis polutan yang berbahaya. Misalnya fluorid, logam berat, zat radioaktif, bahan kimia pertanian, dan pestisida. Dengan demikian liken tidak dapat hidup di lingkungan yang sudah tercemar. Sifat inilah yang membuat liken sering dipakai sebagai indikator pencemaran lingkungan. Liken yang hidup melekat pada batu-batuan diantaranya ialah Graphis sp sedangkan yang tumbuh melekat pada batang pohon ialah Usnea dasipoga. Usnea menghasilkan asam usnin yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit TBC.







BAB III
LUMUT ATAU BRYOPHYTA
A.    PENGERTIAN
                 Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata bryum yang berarti lumutdan phyta artinya adalah tumbuhan.
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.).
                 Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
B.     CIRI-CIRI UMUM DARI LUMUT
Berikut ini ciri-ciri tumbuhan lumut:
·         Merupakan tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta
·         Akar berupa rhizoid
·         Batang, ada pada lumut daun
·         Daun masih sederhana, tipis, hanya setebal satu lapis sel
·         Tidak memiliki jaringan pengangkut ( xylem dan floem )
·         Habitat di tempat lembab
C.    CARA HIDUP DAN HABITAT LUMUT
                  Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinkannya untuk tumbuh di tanah, yaitu pertama tubuhnya di selebungi oleh kutikula lilin sehingga dapat mengurangi penguapan dari tubuhnya. Kedua, gamet-gametnya berkembang di dalam  gametangia sehingga zigot hasil fertilisasinya berkembang di dalam  jaket pelindung.
 Oleh karena lumut belum mempunyai jaringan pengangkut, maka air masuk ke tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air masuk ke tubuh  lumut kemudian di distribusikan ke bagian-bagian  tumbuhan baik secara difusi, dengan daya kapilaritas, maupun aliran sitoplasma. Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup di rawa dan tempat-tempat teduh.

D.    REPRODUKSI
 Cara lumut bereproduksi:
·       Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase sporofit dan fase gametofit
·         Fase gametofit adalah tumbuhan lumut, menghasilkan gamet, lebih dominan dan hidupnya lebih lama
·         Tumbuhan lumut sel-selnya haploid, sebab tumbuh langsung dari spora
·            Fase sporofit adalah sporogonium, menghasilkan spora, hidupnya tidak lama
·         Sporogonium sel-selnya diploid, sebab tumbuh dari zygot

Metagenesis Lumut

Berikut ini gambaran metagenesis lumut:
Metagenesis Lumut 


E.     KLASIFIKASI
Berikut ini pengelompokan macam-macam tumbuhan lumut:

Hepaticeae ( Hepaticopsida )

Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae.  contoh Marchantia polymorpha,

Musci ( Bryopsida )

Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil . contoh Sphagnum fimbriatum, Polytrichum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aeorobrysis longissima

Anthocerotaceae (lumut tanduk)

Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya adalah Anthoceros leavis.
F.     PERANAN LUMUT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies tertentu yang di manfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu marchantia polymorpha. Selain itu jenis-jenis lumut gambut dari genus sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

















BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
                                    Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik  heterotrof  yang  mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur,kapang khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan  yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
                                    Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, terdiri dari yaitu:
ü  Zygomycotina (kelas Zygomycetes).
ü  Ascomycotina
ü  Basidiomycotina
ü  Deuteromycotina
ü  Chytridiomycota
                                    Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata bryum yang berarti lumutdan phyta artinya adalah tumbuhan.
                        Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.)







DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,D.A,dkk,2004. Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X.Jakarta:Erlangga








Tidak ada komentar:

Posting Komentar